FK UNIMAL Lakukan Pengabdian Bantu Korban Banjir Aceh Tamiang

Setelah mendapatkan arahan dari Rektor Universitas Malikussaleh Prof. Dr. Ir. Herman Fithra, M.T., IPM., ASEAN. Eng, pada hari Jum’at tanggal 4 November 2022, Fakultas Kedokteran Unimal melalui wakil dekan bidang administrasi umum dan keuangan dokter Yuziani, M.Si segera melakukan koordinasi dan dalam waktu singkat langsung mempersiapkan tim kesehatan untuk melaksanakan pengabdian di lokasi banjir Aceh Tamiang. Menurut wakil dekan kegiatan ini merupakan wujud pengabdian yang merupakan cerminan visi dan misi dari fakultas kedokteran di bidang “kedokteran kebencanaan”. Kegiatan ini direncanakan berlansung mulai tanggal 4 s.d 6 November 2022 langsung ke lokasi yang berdampak. Ketua tim Bapak Riza Musni, S.Kp., M.Kes dan dokter Ridhalul Akbar, Sp.PD sebagai dokter utama serta mahasiswa kedokteran Muhammad Arief Kresna, S.Ked, Dwi Agustian Harahap, S.Ked dan Andre Kesuma, yang akan bertugas dilokasi yang terkena atau berdampak banjir, menyampaikan bahwa dalam upaya menunjukkan eksistensinya di kedokteran kebencanaan, FAKULTAS KEDOKTERAN Unimal mengambil peran pengabdiannya dan turut berpartisipasi dalam tim “Relawan Bencana Banjir Aceh Tamiang dari Universitas Malikussaleh”sebagai Relawan Medis.

Dalam kegiatan tersebut, tim kesehatan Fakultas Kedokteran juga bekerja sama dengan tim relawan Unimal yang terdiri dari ORMAWA seperti SARS Unimal, Pramuka unimal, PMI Unimal, dan diving turtle club Unimal. Selain itu, kegiatan ini juga bekerja sama dengan BPBD Aceh Tamiang, TNI, dan Polri serta Tim SARS Provinsi dan Daerah.

Tim kesehatan FK unimal bergerak dari Lhoksumawe pada hari Jumat tanggal 4 November jam 23.00 WIB menyusul Tim Relawan Unimal yang sudah sampai terlebih dahulu di Markas Bataliyon Yonif 111 Raiders Karma Bakti Tualang CutAceh Tamiang untuk melakukan istirahat. Pada pukul 03.00 WIB tim kesehatan FK unimal sampai di tujuan, diperjalanan tim harus melalui beberapa titik banjir diatas badan jalan Medan-B. Aceh.

Sabtu pagi tanggal 5 November 2022, Rektor Prof. Dr. Ir. Herman Fithra, M.T., IPM., ASEAN. Eng, dan Tim serta Komandan Bataliyon bergerak ke arah kota Kuala Simpang. Perjalanan ini dengan menggunakan kenderaan Dinas Komandan Bataliyon, beberapa Truck TNI dan juga Truck Unimal yang ikut membawa berbagai macam peralatan dan kebutuhan dilokasi banjir. Alhamdulillah setelah melewati medan yang cukup berat, melewati banjir lebih kurang 1 kilometer dengan ketinggian air mencapai 90 cm di atas permukaan jalan, akhirnya semua tim tiba di lokasi koordinasi bencana yaitu kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang yang lokasinya bersebelahan dengan Tamiang Sport Center sekitar jam 09.50 WIB. Dilokasi Rektor, komandan Bataliyon dan tim diterima secara langsung oleh Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil, SH., M.Kn dan Kepala BPBD Aceh Tamiang. Pada kesempatan ini Rektor juga menyerahkan bantuan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Pada hari ini juga tim kesehatan dan relawan yang telah tiba di POSKO BPBD Aceh Tamiang, langsung berkoordinasi kepihak terkait. Tanpa banyak menghabiskan waktu Tim kesehatan dan relawan langsung membagi tugas dalam tatalaksana kegiatan, antara lain relawan yang bertugas di dapur-dapur umum, relawan yang akan mendampingi tim SAR dan tim penyaluran logistik, serta tugas tim kesehatan. Menjelang keberangkatan tim kesehatan ke lokasi yang termasuk paling parah banjirnya yaitu ke kecamatan Banda Mulia dan kecamatan Bendahara di Sungai Iyu, turun hujan dengan sangat deras, sehingga keberangkatan tim kesehatan tertunda beberapa saat. Ketika hujan sudah mulai reda selanjutnya tim kesehatan dengan menggunakan truk TNI-AD jajaran Korem 011 Lilawangsa bersama Tim SAR langsung bergerak ke lokasi yang dituju.

Disepanjang perjalanan hujan sangat deras dan ketinggian air sekitar 1 meter lebih diatas permukaan jalan menuju lokasi kecamatan tersebut. Dalam perjalanan tim mengamati sangat banyak rumah yang terendam, rusak parah (jebol bagian bawahnya), dan titik pengungsian dimana-mana. Kondisi sangat tidak terkoordinasi dan memprihatinkan, ketersediaan logistik sangat tidak memadai, masing-masing masyarakat hanya melakukan pertolongan untuk diri sendiri.

Akhirnya menjelang jam 17.20 tim kesehatan dan rombongan tiba di Puskesmas Kecamatan Banda Mulia, karena kondisi hujan deras tim kesehatan tidak bisa membuka posko pengobatan sehingga persediaan obat-obatan yang dibawa langsung diserahkan ke Puskesmas untuk kebutuhan rutin. Setelah serah terima obat disini, maka tim selanjutnya melakukan koordinasi kembali apakah meneruskan perjalanan ke kecamatan Sungai Iyu atau tidak. Setelah mendengarkan masukan dan pertimbangan kemanusiaan maka tim memutuskan untuk bergerak ke kecamatan Bendahara di Sungai Iyu dengan jarak tempuh lebih kurang 5 kilometer dari kecamatan Banda Mulia.

Meskipun hari sudah menjelang magrib, tim tetap bergerak menuju lokasi tersebut. Ketinggian air di badan jalan juga lebih kurang 1 meter dan kerusakan rumah penduduk serta infrastruktur juga sangat memprihatinkan, titik pengungsian juga dimana-mana dengan kondisi logistik yang tidak memadai. Setelah menempuh perjalanan mengarungi banjir akhirnya tim tiba di Sungai Iyu sekitar jam 19.10 WIB. Karena suasana sudah malam dan tim sudah kelelahan akhirnya obat-obatan yang dibawa langsung di serahkan ke posko kesehatan Puskesmas Sungai Iyu.

Setelah beristirahat sebentar, selanjutnya tim melanjutkan perjalanan pulang ke markas. Karena sudah larut malam, semua anggota tim merasa cemas akan perjalanan pulang karena akan menerjang banjir dalam suasana yang gelap gulita. Tiada henti-hentinya anggota tim berdoa di sepanjang jalan, dan atas Izin Allah Yang Maha Kuasa, tim tiba kembali ke markas BPBD Aceh Tamiang pada jam 23.15 WIB. Malam ini tim beristirahat di kantor BPBD dengan fasilitas apa adanya!

Kemudian pada hari Ahad, 6 November 2022 Tim kembali melakukan koordinasi untuk terjun kembali ke lokasi yang lain dalam rangka pengobatan dan pemeriksaan kesehatan. Kali ini lokasi yang menjadi sasaran adalah kecamatan Seruway. Menurut informasi kecamatan ini juga yang terparah dampak banjir karena langsung berbatasan dengan Sungai Tamiang. Setelah melakukan koordinasi dengan BPBD dan Dinkes Aceh Tamiang, tim bergerak ke lokasi pada jam 09.50 WIB dengan menggunakan Truck Unimal dan membawa serta obat-obatan untuk para korban banjir. Menuju ke kecamatan Seruway, tim berangkat menuju Simpang Opak dan seterusnya menuju ke lokasi.

Disepanjang lokasi menuju ke kecamatan Seruway tim melihat permukaan air Sungai Tamiang tumpah ruwah dan sejajar dengan air di pemukiman warga, jalan lintas tidak nampak sama sekali kecuali dilokasi yang agak tinggi (berbukit). Hampir disetiap ketinggian (bukit) ditemukan warga yang mengungsi, dengan bekal seadanya. Rumah penduduk rata-rata tenggelam dan hampir tidak kelihatan pintunya (debit air sangat tinggi). Hampir semua jalan menuju ke kecamatan Seruway tenggelam dan sulit sekali menentukan sasaran jalan yang tepat, rasa khawatir tim sangat memuncak melihat kondisi tersebut. Atas pertolongan Allah SWT, tim tiba di lokasi atau posko pengungsian yang ketiga sekitar jam 13.45 WIB. Selanjutnya tim melakukan persiapan untuk pengobatan kepada masyarakat.

Para warga sangat antusias datang berobat dengan keluhan utama gatal-gatal, kutu air dan panas, demam, batuk dan lemah. Tim memberikan pelayanan dengan ramah kepada semua masyarakat yang datang. Kegiatan ini berakhir pada jam 16.35 WIB. Karena tim dan anggota sudah sangat kelelahan dan lokasi banjir ke posko selanjutnya yang masih parah dan sulit dilalui maka diputuskan posko kesehatan hanya dilaksanakan di lokasi itu saja.

Selanjutnya tim bergerak kembali pulang ke posko di kantor BPBD Aceh Tamiang, dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Tim juga sekaligus meminta izin untuk kembali ke Lhokseumawe, karena masa tugas telah berakhir dan akan melakukan koordinasi dan evaluasi kembali untuk menurunkan tim selanjutnya.

Pada pukul 19.10 tim kesehatan bersama relawan mulai bergerak dari Aceh Tamiang menuju Lhokseumawe disertai guyuran hujan yang sangat lebat tiada henti diseluruh perjalanan. Truck yang ditumpangi oleh tim dan relawan terus melanjutkan perjalan meskipun hujan sangat deras, dan tentunya semua anggota tim mandi hujan di malam hari. Demikian pengabdian ini, semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada kita semuanya!

Bagikan ini :