Dosen FK Unimal Berikan Penyuluhan dan Pelatihan Pertahanan Diri Terhadap Kekerasan Seksual pada Siswa/i Madrasah Aliyah/SLTA di Kota Lhokseumawe

Kasus pelecehan seksual di institusi pendidikan meningkat tiap tahunnya. Data menunjukkan sepanjang 2021 telah terjadi ribuan kasus kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan seksual di Indonesia, tidak terkecuali di Aceh. Pada tahun 2019 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemerintah Aceh mencatat bahwa ada 1067 korban kekerasan yang ditangani. Pada tahun 2020, kasus sempat menurun menjadi 905 kasus, namun di tahun 2021 kembali naik menjadi 924 kasus dengan kasus terbanyak di Banda Aceh, Aceh Utara, dan Lhokseumawe.

Sebagai bentuk Tri Darma Pendidikan, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh (Unimal) dr. Iskandar, Sp.OG memberikan Penyuluhan dan Pelatihan Pertahanan Diri Terhadap Kekerasan Seksual pada Siswa/i Madrasah Aliyah/SLTA di Kota Lhokseumawe, kegiatan ini diadakan di tiga sekolah yaitu SMA-BP Annahla Kota Lhokseumawe pada tanggal 29 Oktober 2022, MAN 1 Kota Lhokseumawe pada tanggal 12 November 2022 dan MA Ulumuddin Kota Lhokseumawe pada tanggal 13 November 2022, diikuti oleh 150 siswa/i. “Kegiatan ini dilakukan dengan cara memberikan edukasi dan keterampilan self-defense  kepada siswa/i dengan membentuk kader dari setiap grup yang nantinya akan menjadi peer educator bagi teman sebayanya dan diakhiri dengan roleplay dan evaluasi berupa ranking 1 sehingga akan tercipta kader yang paham akan kekerasan seksual dan mereka dapat menegedukasi lebih banyak teman-temannya lagi mengenai hal yang tabu namun penting ini “tutur dr. Juwita Sahputri, MKT selaku anggota pengabdian.

Menurut ketua pengabdian dr. Iskandar, Sp.OG salah satu bentuk pencegahan terhadap pelecehan seksual adalah dengan memberikan Pendidikan seks sebagai upaya pengajaran berbasis kurikulum tentang aspek kognitif, emosional, fisik dan sosial dari seksualitas yang bertujuan untuk membekali anak dengan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai agar mereka menyadari kesehatan reproduksi mereka, mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang saling menghormati dan memastikan perlindungan hak-hak mereka sepanjang hidup mereka. Penyampaian terkait edukasi seks idealnya diberikan pertama kali oleh orang tua,namun umumnya orang tua menganggap edukasi seks merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan kepada anak.

Ketiga Kepala Sekolah tersebut Ratna Kusti, SE (SMA-BP An Nahla), Abdul Razak, S.Ag (MAN 1 Kota Lhokseumawe) dan H. Munawir, Lc, M.Kom.I (MA Ulumuddin) mengapresiasi tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh yang telah memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada siswa/i, sehingga siswa/I memiliki keterampilan dan edukasi terkait pencegahan terjadinya pelecehan seksual.

Bagikan ini :