Update Informasi Terkini Fakultas Kedokteran UNIMAL

Psikoedukasi Pembentukan Karakter Positif melalui Positive Behaviour Intervention Support (PBIS) Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Aceh "Beumeutuah"

Psikoedukasi Pembentukan Karakter Positif melalui Positive Behaviour Intervention Support (PBIS) Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Aceh "Beumeutuah"

Dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertemakan “Pelatihan Metode Pembelajaran Positive Behaviour Intervention Support Bagi Guru TK/PAUD Sebagai Upaya Pembentukan Karakter Positif Siswa Berbasis Budaya Kearifan Lokal Masyarakat Aceh ‘Beumeutuah’ “. Pengabdian Masyarakat ini merupakan salah satu kewajiban dosen sebagai seorang tenaga pendidik yang berlandaskan pada Tri Darma Perguruan Tinggi yang didukung langsung oleh LPPM Universitas Malikussaleh. Kegiatan ini diketuai langsung oleh Dwi Iramadhani S.Psi., M.Psi., Psikolog.

Kegiatan ini terdiri dari tiga orang anggota pengabdian yakni Widi Astuti, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Zurratul Muna, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan Ika Amalia S.Psi., M.Psi. Kegiatan ini juga melibatkan beberapa mahasiswa aktif dan alumni Prodi Psikologi turut membantu dalam pelaksanaan kegiatan yakni Jihan Asfani Lubis, Revana Wirda Ningsih, Cindy Dwi Puspa dan Mutia Utari dari alumni.

Kegiatan ini dilakukan Sabtu 22 Oktober dan Senin 24 Oktober 2022 berlokasi di TK Al-Alaq Kegiatan ini dilakukan guna memberikan pelatihan kepada guru-guru TK/PAUD mengenai pola pembentukan karakter yang positif sejak dini dengan mengangkat kembali kearifan lokal masyarakat Aceh yaitu Beumeutuah, yang berarti sebuah harapan menjadikan individu pribadi baik dan mulia melalui Positive Behaviour Intervention Support (PBIS). PBIS merupakan metode intervensi yang berfokus pada perilaku positif dengan cara mengubah perilaku negatif menjadi perilaku yang lebih positif. Dari sisi Psikologi Pendidikan PBIS ini lebih mengajak kepada guru-guru TK/PAUD untuk menerapkan pendidikan karakter kepada siswa-siswinya.

Sering kali kita kurang memperhatikan penanaman pendidikan karakter sejak dini, sehingga karakter yang dihasilkan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan terhadap generasi muda. Padahal pendidikan karakter sendiri dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan karakter peserta didik sehingga memiliki nilai dan karakter dirinya serta mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Selain rumah, tempat yang efektif untuk menanamkan pendidikan karakter adalah sekolah dan dimulai dari tingkat yang paling dasarlah untuk membangun karakter tersebut.

Kegiatan ini berlangsung dengan penuh interaksi dan disambut baik oleh para guru. Besar harapan dari pelatihan ini dapat memberikan gambaran kepada guru-guru TK/PAUD dalam membangun siswa-siswi yang memiliki karakter dan budi luhur yang baik dengan menghidupkan kembali Beumeutuah. Peserta pelatihan salah satunya kepala sekolah yakni IBu Hj Isnah mengatakan “Para guru merasa sangat senang dengan diadakannya pengabdian ini, sehingga bisa menambah wawasan, ilmu serta metode yang jauh lebih baik dan menarik lagi dalam menangani anak PAUD. Cara penyampaian materi sangat mengena hati, memuaskan, menarik, jelas dan mudah dipahami. Kami berharap kegiatan pengabdian untuk mengembangkan potensi guru dan mengenal anak secara psikologis seperti ini dapat dilakukan kembali”