Update Informasi Terkini Fakultas Kedokteran UNIMAL

Pengabdian Siaga Masyarakat Anti Diabetes Dengan Metode PGDM di Desa Uteun Kot

Pengabdian Siaga Masyarakat Anti Diabetes Dengan Metode PGDM di Desa Uteun Kot

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu yang turut memberi andil dalam penyebab kematian akibat penyakit tidak menular. Jumlah penderita DM di Indonesia kian meningkat setiap tahun.. Diabetes bisa ditangani dengan berbagai upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya promotif dan preventif lebih efektif untuk mencegah terjadinya seseorang terkena diabetes maupun mencegah keparahan jika telah terkena penyakit diabetes.

Beranjak dari hal tersebut maka pada hari jumat 19 November 2021 dosen Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh (UNIMAL) yang diketuai oleh dr. Rizka Sofia, MKT dengan Anggota dr. Cut Sidrah Nadira, M.Sc dan dibantu oleh mahasiswa melaksanakan pengabdian Siaga Masyarakat Anti Diabetes Dengan Metode PGDM ( Pemantauan Kadar Gula Darah Mandiri) Menuju Desa Uteun Kot Sehat.

Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan tentang Diabetes mellitus (DM) kepada pasien DM dan kader desa. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar gula darah dan pelatihan penggunaan glucometer (alat cek gula darah) kepada pasien DM dan kader desa.

Pada akhir kegiatan tim pelaksana menghibahkan alat cek gula darah (glucometer) kepada pasien DM dan kader desa dan memperkenalkan kartu kontrol gula sehingga mereka dapat lebih mudah mengontrol kadar gula darahnya. Dengan pemberian alat cek gula darah dan kartu control gula, diharapkan pasien DM di Desa Uteun Kot dapat melakukan pemantauan gula darah secara mandiri sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi.

Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, karena banyak ilmu yang mereka dapatkan tentang DM dan dengan adanya alat periksa gula mandiri mereka jadi lebih bisa mengontrol kadar gula darahnya, Hal senada juga disampaikan oleh ibu Kechik desa Uteun Kot Ibu Nurjani, SE, beliau sangat menyambut baik kegiatan ini karena selama ini kader desa tidak memiliki alat periksa gula sehingga dengan adanya alat tersebut maka kader dapat lebih optimal dalam melaksanakan tugasnya dan sangat berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan.