Sampah merupakan permasalahan yang umum dihadapi masyarakat Indonesia. Sampah bisa menjadi masalah jika tidak dikelola dengan baik. Pengelolaan sampah masih menjadi permasalahan di Kota Lhokseumawe. Lingkungan yang kotor dan pencemaran limbah dapat berdampak buruk bagi manusia dan lingkungan.
Kejadian DBD (Deman Berdarah Dengue) erat kaitannya dengan faktor lingkungan yang menyebabkan tersedianya tempat perkembangbiakan vektor nyamuk Aedes aegypti. Tempat perkembangbiakan merupakan faktor pendorong perkembangbiakan vektor DBD berupa reservoir di dalam dan di sekitar rumah, semakin banyak tempat nyamuk berkembang biak dan berkembang biak maka risiko terjadinya infeksi DBD semakin besar.
Pengetahuan dan praktik yang dilakukan masyarakat dalam pengelolaan sampah dapat mengurangi barang bekas yang dapat digunakan nyamuk berkembang biak. Solusi yang ditawarkan adalah pemaparan mengenai sampah organik, jenis sampah organik dan dampak yang dapat ditimbulkan jika sampah tidak dikelola dengan baik, daur ulang sampah dan pembentukan kader di masyarakat.
Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai pengertian sampah, karakteristik sampah di sekolah, pengelolaan sampah, perencanaan pengelolaan sampah yang baik dan benar di sekolah, meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga, khususnya sampah anorganik menjadi kerajinan daur ulang dan meningkatnya keterampilan masayarakat dalam mendaur ulang sampah. Pengukuran akan dilakukan dengan pembuatan produk hasil daur ulang sampah.
Penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2022 dengan jumlah peserta 50 orang masyarakat desa Uteunkot. Disampaikan oleh Ketua Pengabdian Harvina Sawitri, SKM, MKM dan anggota pengabdian dr. Nora Maulina, M.Biomed., AIFO-K dengan melibatkan mahasiswa Program Studi Kedokteran sejumlah 10 orang.