Update Informasi Terkini Fakultas Kedokteran UNIMAL

Langkah Baru Mahasiswa KKN-T 07 FK UNIMAL di Gampong Ceubrek: Workshop Optimalisasi Pengobatan Diabetes Mellitus dan Hipertensi dengan Tanaman Herbal

Gampong Ceubrek, Aceh Utara – Pada Rabu, 24 Juli 2024, Gampong Ceubrek menjadi saksi sebuah langkah penting dalam bidang kesehatan masyarakat melalui acara “Workshop Optimalisasi Pengobatan Diabetes Mellitus dan Hipertensi dengan Tanaman Herbal.” Kegiatan ini merupakan prakarsa mahasiswa Kedokteran dari Universitas Malikussaleh (FK UNIMAL) Kuliah Kerja Nyata-Tematik Kelompok 07 dengan tema fitofarmaka. Para mahasiswa ini berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Barat, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Utara, dan Aceh sendiri. Workshop ini bertujuan untuk mempromosikan penggunaan tanaman herbal dalam pengelolaan diabetes dan hipertensi serta meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat.

Acara dimulai pada pukul 13.30 dengan registrasi peserta yang dilakukan oleh panitia. Pembukaan acara dilakukan oleh Febby Fadya Febyola dan Dara Ariba Nadiva AYK pada pukul 14.00, dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Muhammad Andre Naufal. Setelah itu, para peserta mengisi pre-test yang dipandu oleh MC yaitu Febby Fadya Febyola dan Dara Ariba Nadiva AYK.

Selanjutnya, ketua pelaksana, Aris Salman Farizi, memberikan kata sambutan singkat yang mencerminkan dukungan dan harapan mereka untuk kemajuan kesehatan masyarakat. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dr. Sri Wahyuni, M.Sc, menyatakan, “Workshop ini merupakan inisiatif penting untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional dengan pendekatan ilmiah modern, memberikan solusi komprehensif untuk masalah kesehatan masyarakat.” Keuchik Desa Ceubrek, Bapak Samsul Ishak, menegaskan, “Semoga acara ini meningkatkan lingkungan yang sehat pada warga gampong dan menjadi langkah awal bagi kami untuk lebih peduli terhadap kesehatan dengan memanfaatkan pengobatan herbal yang efektif.”

Setelah kata sambutan, acara dilanjutkan dengan pengisian pre-test oleh peserta yang dipandu oleh MC Febby Fadya Febyola dan Dara Ariba Nadiva AYK. Penyampaian materi dimulai pada pukul 14.25 WIB dengan topik diabetes mellitus yang dibawakan oleh Adlin Aziz Zein dan hipertensi oleh Muhammad Yasin. Adlin Aziz Zein memaparkan bahwa diabetes mellitus, yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi, dapat diatasi dengan daun yakon (Smallanthus sonchifolius). Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa daun yakon dapat merangsang pelepasan insulin dari sel beta pankreas, meningkatkan sensitivitas glukosa, dan menurunkan kadar gula darah secara efektif. Namun, kelemahan daun yakon adalah rasanya yang pahit, sehingga kurang diminati oleh konsumen.

Muhammad Yasin menjelaskan bahwa hipertensi, sering disebut sebagai “The Silent Killer,” dapat dikelola dengan daun kelor (Moringa oleifera). Daun kelor memiliki sifat diuretik dan antiinflamasi yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mendukung kesehatan jantung. Selain itu, daun kelor kaya akan vitamin dan mineral yang mendukung fungsi pembuluh darah dan jantung. Sesi tanya jawab yang dipandu oleh dr. Sri Wahyuni, M.Sc, berlangsung aktif dengan banyak peserta yang antusias bertanya. Salah satu peserta, Novita Sari, yang berusia 49 tahun, bertanya tentang perbedaan antara obat herbal dan obat farmasi, serta mana yang lebih baik. dr. Sri Wahyuni menjawab bahwa obat herbal biasanya memiliki efek samping yang lebih sedikit dan dapat digunakan untuk pencegahan atau pengobatan ringan, sedangkan obat farmasi lebih tepat untuk kondisi yang membutuhkan penanganan cepat dan efektif.

Setelah sesi tanya jawab, peserta mengisi post-test dan dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah oleh mahasiswa FK UNIMAL. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa banyak warga yang mengalami tekanan darah dan gula darah tinggi, menandakan pentingnya edukasi dan pencegahan lebih lanjut.

Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah dan Gula Darah:
• 48 peserta diperiksa dengan rentang usia 22-73 tahun.
• Sebagian besar peserta memiliki tekanan darah normal, namun beberapa menunjukkan tekanan darah tinggi.
• Gula darah beberapa peserta melebihi ambang normal, menunjukkan risiko diabetes.

Acara ditutup dengan kegiatan menanam pohon kelor dan pohon batang insulin di area sekitar Meunasah, sebagai simbol harapan untuk keberlanjutan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Gampong Ceubrek. Setelah itu, seluruh peserta dan panitia berfoto bersama untuk mengabadikan momen kebersamaan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat edukasi tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa FK UNIMAL dan masyarakat Gampong Ceubrek. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat menerapkan pengetahuan yang telah didapat untuk meningkatkan kualitas kesehatan mereka melalui pemanfaatan tanaman herbal.

Saran untuk Pemerintah dan Stakeholder dari mahasiswa KKN-T 07 Fitofarmaka FK UNIMAL:

  1. Meningkatkan Edukasi Kesehatan: Pemerintah dapat bekerja sama dengan universitas dan organisasi kesehatan untuk meningkatkan edukasi kesehatan mengenai penggunaan tanaman herbal dalam pengelolaan penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

  2. Mendukung Penelitian dan Pengembangan: Dukungan untuk penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas tanaman herbal dalam pengobatan penyakit kronis sangat penting. Ini termasuk pendanaan untuk studi klinis dan pengembangan produk herbal yang aman dan efektif.

  3. Menyediakan Fasilitas Kesehatan: Pemerintah dapat menyediakan fasilitas kesehatan yang mendukung pengobatan herbal, termasuk klinik khusus yang menyediakan konsultasi dan perawatan dengan menggunakan tanaman herbal.

  4. Mendorong Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam program penanaman dan pemeliharaan tanaman herbal di komunitas mereka sendiri dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam menjaga kesehatan.

  5. Regulasi dan Standarisasi: Membuat regulasi dan standar untuk produk herbal guna memastikan keamanan dan efektivitasnya bagi masyarakat.

Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, pengobatan herbal dapat menjadi solusi yang lebih terintegrasi dan efektif dalam mengelola kesehatan masyarakat.