Saat ini Hernia merupakan problem kesehatan yang tidak bisa lepas dari problem sosial, banyak orang dengan tonjolan di lipat paha pergi ke dukun sebelum dibawa ke rumah sakit atau dokter; adapula masyarakat yang merasa malu bila penyakit hernianya diketahui orang lain, sehingga hal-hal inilah yang kadangkala memperlambat penanganan hernia dan dapat menyebabkan risiko yang buruk bahkan kematian bagi penderitanya.
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding perut, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah pada bagian muskulo-aponeurotik dinding perut.
Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia. Angka kejadian hernia di Indonesia cukup tinggi, kurang lebih ada sekitar 20 ribu kasus setiap tahunnya. Hernia meningkat kejadiannya atau berisiko terjadi pada orang yang memiliki tubuh kurus tinggi, kegemukan, perut buncit, kehamilan, adanya penumpukan cairan dalam perut, luka operasi, kelemahan otot-otot perut, atau karena penuaan. Semua hernia terjadi melalui celah lemah atau kelemahan yang potensial pada dinding perut yang dicetuskan oleh adanya peningkatan tekanan di dalam perut yang berulang atau berkelanjutan diantaranya karena adanya batuk kronis, buang air besar/kecil tidak lancar, persalinan, muntah-muntah, atau karena angkat berat. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan pada Hernia adalah dilakukannya operasi herniotomi atau hernia repair.
Mengingat angka insidensi hernia yang cukup tinggi, sebagai upaya preventif pada tanggal 23 November 2022, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh divisi Bedah Digestif (Bedah saluran pencernaan) dr. Muhammad Sayuti, Sp.B., Subsp, BD (K) bersama tim dokter bedah dan anggota lainnya melakukan penyuluhan dan edukasi tentang penyakit Hernia dan tatacara pencegahannya melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) skema pemberdayaan masyarakat dengan judul “ PEUGAH (Penyuluhan dan Edukasi Gerakan Anti Hernia). Pada kegiatan ini juga dilakukan sunatan massal kepada anak-anak kurang mampu dilingkungan Desa Reuleut Timu Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara.
Muhammad Sayuti, Sp.B., Subsp, BD (K) selaku ketua pengabdian kepada masyarakat menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menambah pemahaman masyarakat mengenai Hernia dan Sunatan Massal. Wawasan tersebut meliputi faktor risiko, cara pencegahan serta deteksi dini Hernia. Geuchik Desa reuleut Timu Bapak Usman AR menyambut baik kegiatan ini “kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga desa kami, dan kegiatan sunatan ini sangat membantu terutama bagi warga kami dari golongan kurang mampu, semoga kegiatan ini kedepannya terus berlanjut dan bermanfaat bagi warga Reuleut Timu” tuturnya.