Update Informasi Terkini Fakultas Kedokteran UNIMAL

Pelaksanaan Mushaf Leadership Training (MLT) 2023 oleh Mushaf FK Unimal

Pelaksanaan Mushaf Leadership Training (MLT) 2023 oleh Mushaf FK Unimal

Medical Students’ Silaturrahim Forum (Mushaf) Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh telah berhasil mengadakan Mushaf Leadership Training (MLT) sebagai salah satu program kerja divisi kaderisasi yang diamanahkan kepada Abuddrahim Sirait sebagai ketua pelaksananya dan dihadiri langsung oleh dr. Hendra Wahyuni MS,M.Sc.,Sp.P sebagai pembina Mushaf FK Unimal. MLT tahun ini dilaksanakan di kampus FK Unimal pada tanggal 2 April 2023, merupakan awal dari lembaran baru Mushaf, yaitu sebuah acara pengesahan sekaligus penyambutan anggota baru Mushaf tahun 2023 yang bertujuan untuk melatih dasar kepemimpinan berorganisasi, menumbuhkan semangat di jalan dakwah, dan membangun kebersamaan dengan setiap anggotanya.

Pembukaan acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh M.Dzaky Hanif, kemudian kata sambutan dari ketua pelaksana, ketua umum mushaf FK Unimal, dan pembina mushaf FK Unimal. Dalam sambutannya, Abi Fauzan Pulungan sebagai ketua umum Mushaf berpesan bahwa jangan jadikan Mushaf hanya sekedar organisasi lalu menjalankan proker yang telah ditetapkan, tetapi juga jadikanlah ia sebagai sebuah wadah dimana kita percaya bahwa bersama Mushaf kita dapat memaksimalkan potensi diri untuk berkembang jauh lebih baik melalui ide-ide yang dapat dituangkan dalam setiap kegiatannya, jadikan Mushaf ini alarm yang membuat diri ini ingat untuk selalu menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat, serta jadikanlah Mushaf ini rumah yang dapat memberikan rasa nyaman melalui ukhuwah antaranggotanya, sehingga pada akhirnya kita akan menyadari bahwa Mushaf penting untuk kita dan kitalah yang butuh untuk bergabung dengan Mushaf, bukan sebaliknya. Kemudian, pembina Mushaf FK Unimal juga mengingatkan bahwa sebagai mahasiswa harus cerdas dalam mengatur waktu sehingga bisa menyelaraskan akademik dan kegiatan lainnya termasuk organisasi karena semua hal baik pasti bermanfaat untuk membentuk diri kita sendiri.

Pada MLT tahun ini, Mushaf menghadirkan dua pemateri dengan dua temanya yang berbeda. Tema pertama, yaitu urgensi organisasi disampaikan oleh abangda Muhammad Fikri Haikal, S,Ked dan tema kedua urgensi dakwah oleh abangda Osama Alfaruq. Melalui ilmu yang disampaikan oleh dua pemateri hebat ini banyak pelajaran yang dapat dijadikan bekal untuk peserta khususnya agar kelak dari merekalah lahir pemimpin ataupun leader terbaik, mereka yang fokus merapikan urusan dunianya, juga serius menata bekal untuk akhiratnya. Kehidupan setelah perkuliahan itu luas, tidaklah cukup rasanya memasuki menghadapi fase tersebut jika hanya mengandalkan ilmu dan teori di dalam kelas untuk menghadapinya. Maka, oleh karena itu kita perlu belajar berorganisasi agar menempa diri kita untuk siap menghadapi tantangan kedepannya.

Sebuah hadist mengatakan “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Selain itu, sebagai seorang mahasiswa muslim kita juga punya kewajiban untuk berdakwah. Seperti dalam QS.Ali Imran ayat 110 yang artinya: “Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Dakwah secara etimologi maknanya adalah ajakan, sedangkan orang yang mengajak di sebut da’i. Perlu kita ketahui bahwasanya da’i dan ‘alim adalah dua kata yang berbeda, artinya untuk mengajak ke arah kebaikan tidak harus memiliki ilmu yang banyak juga tinggi, dakwah pada dasarnya akan terlaksana jika kita punya kemauan dan keberanian.

Dakwah kini semestinya sudah menjadi keharusan, terlebih dikalangan mahasiswa itu sendiri. Ada satu ungkapan yang mungkin sangat menyinggung diri kita yang tak mau bergerak untuk menyerukan kebenaran dari Ali bin Abi Thalin mengatakan “Maraknya kezaliman/kejahatan bukan karena banyaknya orang jahat akan tetapi karena diamnya orang-orang baik. Maka dari itu mahasiswa yang hebat dan kuat harus mampu bergerak untuk menyerukan kebenaran bukan malah sibuk dengan diri sendiri dengan tidak memperdulikan orang-orang di sekitar. Sebagai umat muslim tentunya kita paham bahwasanya tujuan utama kita diciptakan adalah untuk mengabdi/beribadah kepada Allah. Mengajak kepada ibadah tidak bisa kita persempit hanya dengan mengajak untuk ke masjid, sholat malam, bersedekah dan lain-lain karena hakikatnya ibadah itu bermakna luas. Apa saja yang mungkin asalnya dihukumi mubah, maka akan bernilai ibadah jika di niat kan untuk beribadah kepada Allah, misalnya giat belajar dibidang kedokteran, sosial, kepemerintahan dan lain sebagainya jika diniatkan untuk Allah maka hal tersebut akan bernilai ibadah.