Lhoksukon – Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), KKN Tematik Kelompok 7 mengadakan penyuluhan di Desa Ceubrek. Kegiatan ini bertujuan untuk menekankan pentingnya kebersihan dan kesehatan dalam membentuk individu yang lebih baik serta memperkuat karakter dari segi spiritual. Sasaran utama kegiatan ini adalah anak-anak TPA (Tempat Pengajian Anak) di desa tersebut, mengingat banyak di antara mereka yang belum memahami PHBS dan cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Acara berlangsung selama empat hari, dimulai pada tanggal 17 Juli sore setelah murid-murid TPA selesai mengaji. Sebanyak 20 murid TPA mengikuti rangkaian kegiatan ini dengan antusias. Dara Ariba membuka acara dengan semangat, menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pada hari pertama, Shalsa Putri asal jawa barat dan Alyifya Maura dari Sumatera Utara. menyampaikan materi tentang PHBS, termasuk tujuan PHBS dan teknik mencuci tangan yang benar. Meskipun anak-anak TPA awalnya malu, mereka menyimak materi dengan seksama. Setelah penyampaian materi, diadakan tes simulasi mencuci tangan yang dilakukan oleh dua anak, satu laki-laki dan satu perempuan, yang menunjukkan cara yang benar yang dipandu oleh Muhammad Yasin.
Hari kedua fokus pada pembelajaran bahasa Inggris, meliputi nama-nama anggota tubuh dan dasar-dasar menyusun kalimat. Anak-anak TPA menunjukkan peningkatan semangat dan keaktifan. Muhammad Andre Naufal, asal Lhokseumawe, dan Adlin Aziz Zein, asal Padang Sidempuan, menjadi pemateri pada hari ini.
Hari ketiga diisi dengan lomba hafalan doa sehari-hari, simulasi mencuci tangan yang benar, dan tes bahasa Inggris. Aris Salman, asal Bekasi, dan Febby Fadya, asal Riau, mengevaluasi hafalan doa, Eka Junaida dan Maira Munawarah, keduanya asal Aceh, menilai teknik mencuci tangan, dan tes bahasa Inggris dilakukan melalui gambar yang harus diisi. Sesi ice breaking menambah keceriaan, terutama karena ada hadiah untuk pemenang. Muhammad Wali meraih skor tertinggi dalam lomba bahasa Inggris, Qais menang dalam lomba hafalan doa, dan Nabila unggul dalam lomba mencuci tangan.
Di penghujung lomba, acara ditutup dengan sholat berjamaah yang diimami oleh Muhammad Yasin, mahasiswa kedokteran asal Kota Padang, Sumatera Barat, yang turut memberikan nuansa spiritual pada kegiatan tersebut.
Hari terakhir diisi dengan penyuluhan fitofarmaka oleh semua anggota KKN, meliputi pengenalan fitofarmaka, serta cara mengatasi dermatitis dan gatal-gatal. Kegiatan diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama murid-murid TPA di Desa Ceubrek.
Nurbalqis, asal Lhokseumawe, turut mewawancarai salah satu murid TPA bernama Al yang menyatakan sangat senang mengikuti acara tersebut. Al menyampaikan, “Saya sangat senang ikut kegiatan ini. Saya jadi lebih tahu cara mencuci tangan yang benar, hafalan doa sehari-hari, dan belajar bahasa Inggris. Acaranya seru dan banyak hadiah.” Andre mengarahkan untuk foto Bersama Bersama anak-anak TPA.