Aceh Utara, 26 November 2025, Banjir besar yang melanda wilayah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe sejak 26 November 2025 terus meninggalkan dampak serius bagi masyarakat dan mahasiswa yang tinggal di dua daerah tersebut. Ratusan ribu jiwa terdampak dan terpaksa mengungsi, serta ribuan rumah, fasilitas publik, dan infrastruktur mengalami kerusakan berat.
Di tengah situasi darurat ini, Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh menunjukkan respons cepat dan solidaritas luar biasa. Meskipun banyak mahasiswa FK sendiri terdampak—mulai dari kehilangan tempat tinggal sementara, akses belajar terganggu, hingga tekanan psikologis akibat banjir—mereka tetap berperan aktif dalam mendirikan posko kesehatan di lokasi pengungsian. Para mahasiswa preklinik dan koas bekerja bersama dosen-dosen yang sebagian besar merupakan dokter untuk memberikan pelayanan medis sejak hari pertama. Berbagai keluhan umum seperti demam, infeksi saluran pernapasan, diare, iritasi kulit, dan kelelahan akibat kondisi pengungsian berhasil ditangani dengan fasilitas terbatas yang tersedia.
Karena belum adanya suplai obat-obatan dari pihak luar sejak hari-hari awal, dosen FK menginisiasi penggalangan dana internal untuk menyediakan kebutuhan medis darurat seperti antipiretik, oralit, vitamin, salep antiseptik, dan perlengkapan P3K lainnya. Selain itu, para dosen menyusun jadwal dokter jaga dengan sistem shift sehingga pelayanan kesehatan dapat berlangsung 24 jam. Mahasiswa turut terlibat dalam triase, pencatatan medis, pendampingan pasien rentan, serta edukasi kesehatan bagi para pengungsi dan mahasiswa terdampak.
Selain layanan medis, Fakultas Kedokteran juga membuka layanan konseling psikososial bagi mahasiswa yang mengalami tekanan mental akibat banjir. Banyak mahasiswa yang melaporkan kecemasan, kesulitan tidur, shock setelah kehilangan barang-barang penting, serta stres akademik karena kegiatan belajar terganggu. Layanan konseling ini dilakukan oleh tenaga dosen Prodi Psikologi FK yang juga merupakan Psikolog, dibantu oleh mahasiswa yang telah mendapat pelatihan dasar psikososial. Tujuan layanan ini adalah membantu mahasiswa menjaga kesehatan mentalnya selama masa pemulihan, sekaligus memastikan mereka tetap mendapat dukungan emosional yang memadai dalam menghadapi dampak bencana.
Pengabdian yang ditunjukkan oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Kedokteran Unimal di tengah bencana ini menjadi bukti nyata empati, profesionalisme, dan komitmen kemanusiaan mereka. Dengan masih terbatasnya sumber daya dan tingginya kebutuhan medis serta psikososial para pengungsi, FK Unimal terus berharap adanya dukungan tambahan dari berbagai pihak. Layanan kesehatan dan pendampingan psikososial diperkirakan akan tetap berlanjut hingga situasi benar-benar pulih dan seluruh mahasiswa serta masyarakat terdampak dapat kembali menjalani aktivitas seperti biasa.
