Pada tanggal 23 september 2024, sekelompok mahasiswa internasional dari berbagai perguruan tinggi berkumpul untuk mengikuti Malikussaleh Medical dan Cultural Camp yang diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh. Acara berlangsung selama 1 minggu sejak tanggal 23 september hingga 30 september dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai manajemen bencana, serta memperkuat hubungan antarbudaya di kalangan mahasiswa asing.
“FK Unimal memiliki visi untuk menjadi fakultas kedokteran yang unggul di tingkat internasional dalam bidang manajemen bencana dan kegiatan ini dibuat berlandaskan cita –cita kami sehingga Universitas Malikussaleh khususnya Fakultas Kedokteran semakin dikenal oleh bangsa lain”, ujar Dekan FK Unimal, dr. Muhammad Sayuti, Sp.B, Subsp. BD
Malikussaleh Medical and Cultural Camp menawarkan berbagai aktivitas yang mempromosikan keragaman budaya. Kegiatan ini diikuti oleh 6 mahasiswa dan 2 dosen asing yang berasal dari 3 Universitas Negara Malaysia yaitu Universiti Malaya, Universiti Pertahanan Nasional Malaya dan Universiti Pendidikan Sultan Idris.
Peserta diberikan kesempatan untuk berbagi kebudayaan masing-masing melalui pertunjukan seni, masakan tradisional, dan diskusi kelompok. Kegiatan ini diharapkan dapat membangun rasa saling pengertian dan toleransi di antara mahasiswa dari latar belakang yang berbeda. Awalnya peserta diajak terlebih dahulu berkeliling kota banda aceh untuk melihat situs bencana seperti museum tsunami, PLTD APUNG, kuburan massal korban tsunami dan Mesjid Raya Baiturrahman. Semua peserta turut melihat bukti kehancuran yang disebabkan bencana tsunami saat itu.
Pada kesempatan ini juga dilakukan pengabdian internasional yang melibatkan masyarakat reuleut dan menghadirkan dokter spesialis bedah yang handal yaitu dr. Fauzan, Sp. U, dr. Adi Rizka, Sp. B (K)-Onk dan dr. Ifani, Sp.B untuk melakukan sirkumsisi terhadap anak-anak di desa tersebut. Masyarakat reuleut barat menyambut dengan sangat baik untuk kegiatan ini dan juga turut berkumpul mendengarkan serial penyuluhan kesehatan yaitu perilaku bersih dan hidup sehat pasca banjir oleh ibu Harvina, SKM, MKM, Peningkatan ketahanan masyarakat reuleut barat melalui sosialisasi dan simulasi bencana alam oleh ibu Wheny Utariningsih, S. Pd, M.Si(Han), dan Penerapan Psychological First Aid dalam menghadapi bencana oleh ibu Nursan Junita, M.A, BHSC.
Rangkaian kegiatan ini juga berisi tentang simulasi bencana melibatkan berbagai sektor, bekerja sama dengan tim MERC Training Centre, TNI AL , BPBD Aceh Utara, BASARDA dan RAPI. Terdapat skenario bencana realistis yang akan disimulasikan dalam kegiatan ini yang akan dilaksanakan di Posko DANLANAL Rancung. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, di mana masing-masing kelompok ditugaskan untuk merancang rencana tanggap darurat yang efektif berdasarkan situasi yang diberikan. Selain itu, sesi pelatihan mengenai teknik pertolongan pertama dan manajemen krisis juga diadakan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi situasi darurat.
“Saya merasa sangat beruntung bisa ikut dalam acara ini. Selain belajar tentang penanganan bencana, saya juga dapat bertukar pengalaman dan budaya dengan teman-teman dari negara lain,” ungkap Muhammad Nur, seorang mahasiswa dari malaysia.
Acara ini berhasil menarik perhatian banyak mahasiswa dan diharapkan dapat menjadi agenda tahunan untuk meningkatkan kesiapan menghadapi bencana dan merayakan multikulturalisme di lingkungan kampus.