Telah diselenggarakan kegiatan BESTARI 2025 pada tanggal 5 Juli 2025 hingga 7 September 2025 secara daring melalui platform Zoom Meeting.
Kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk kepekaan terhadap isu pelecehan seksual serta menjadi wadah fasilitasi bagi mahasiswa/i seluruh Indonesia dalam mengembangkan kemampuan public speaking. Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi sebagai ajang evaluasi kemampuan para peserta dalam menyampaikan gagasan secara efektif.
Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “From Response to Recovery: Strengthening Multidisciplinary Support for Victims of Sexual Violence (Dari Respons Menuju Pemulihan: Memperkuat Dukungan Multidisipliner bagi Korban Kekerasan Seksual).” Tema ini dilandasi oleh isu-isu kesehatan yang sedang marak diperbincangkan, khususnya mengenai kesehatan mental korban kekerasan seksual di lingkungan medis.
Sistem perlombaan terdapat dua babak penyisihan dan babak final. Perlombaan dilaksanakan sepenuhnya secara daring, dimulai dari babak penyisihan melalui pengumpulan video dan esai peserta. Dewan juri pada babak penyisihan terdiri dari Anugerah A. Warid Rambe, S.Ked, Ahmad Dzaki Muttaqin, dan Kamila Mazayya Balqis. Dari hasil penyisihan, terpilih empat finalis yang kemudian melanjutkan ke babak final.
Rangkaian kegiatan final dimulai dengan pembukaan yang dipandu oleh MC Eksa Febriatul Jannah, diikuti dengan tilawah Al-Qur'an oleh M. Dzikra Al Fawwaz, sambutan dari Pembina mushaf yang diwakilkan oleh dr. Muhammad Husni Fansury Nasution dan sambutan dari ketua pelaksana M. Ridho Putra Sera. Selanjutnya, babak final dilaksanakan oleh peserta secara bergiliran di breakout room dengan pembimbing MC Raudhani Seri Medina dan panel juri yang memberikan penilaian dr. Afrina Zulaikha, Sp. KJ dan dr. Muhammad Husni Fansury Nasution.
Babak final dimulai dengan penyampaian pidato oleh peserta berdasarkan tema esai yang telah mereka buat. Setelah pidato, dewan juri akan mengajukan pertanyaan terkait isi pidato peserta dan peserta akan memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Acara ditutup dengan doa bersama dan sesi dokumentasi virtual yang menandakan berakhirnya kegiatan.
Setelah melalui proses penilaian final, terpilih tiga peserta dengan capaian terbaik, yaitu:
- Amada Yasfa Nuryani – Universitas Jember (Juara 1)
- Rayhan Hafiz Saragih – Universitas Malikussaleh (Juara 2)
- Adkhilni Jannata – Universitas Airlangga (Juara 3)
Antusiasme serta partisipasi aktif peserta menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berhasil meningkatkan kesadaran terkait isu pelecehan seksual, tetapi juga mengasah kemampuan public speaking mahasiswa secara nasional.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang peka terhadap isu sosial dan kesehatan, serta mampu menyuarakan gagasan mereka secara berani, terarah, dan solutif.